Paulus Pea


Rasa Sayange adalah lagu rakyat dari Maluku, Indonesia, yang populer di seluruh Nusantara. Lagu ini bagian dari tradisi lisan dan sering dinyanyikan dalam acara adat, mencerminkan kebersamaan dan kekeluargaan. Liriknya berbentuk pantun atau sajak dengan pesan moral dan nasihat dalam bahasa Ambon.Namun dari liriknya tetap diawali oleh kalimat "Rasa sayange rasa sayang sayange, Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange" dan di akhir lagu ini liriknya selalu diakhiri dengan kalimat "Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi".

Ambon - Nama Paulus Pea, mungkin asing di telinga penyanyi dan pemusik Indonesia. Namun lelaki kelahiran 1907 itu diyakini sebagai pencipta lagu Rasa Sayange. Legenda musik Maluku itu kini sudah almarhum. Menurut kesaksian Edward Pea (93), adik kandung Paulus Pea, Lagu Rasa Sayange diciptakan oleh sang kakak. "Setiap kali mengajar di sekolah, kakak saya selalu meminta para guru untuk menyanyikan Lagu Rasa Sayange di hadapan murid-muridnya. Begitu pun para murid," tutur Edu, sapaan akrab, Edward, saat ditemui detikcom, Kamis (4/10/2007).Untuk itu, Edward yakin Lagu Rasa Sayange itu asli milik rakyat Maluku. "Lagu itu bukan lagu yang asing. Saya selalu bangga, jika mendengar orang atau kelompok orang menyanyikan lagu Rasa Sayange," kata dia. Memang benar, di Maluku, Lagu Rasa Sayange, biasanya dinyanyikan pada acara-acara rakyat termasuk kegiatan Kepanduan.Edward yang terlihat sangat terharu tatkala menyanyikan lagu milik sang kakak, menyatakan, terima kasihnya kepada semua orang yang kembali membicarakan Lagu Rasa Sayange. "Ini mengenangkan saya terhadap kakak, Paulus Pea," kenang dia. Sementara itu, dihadapan Gubernur Maluku, Karel Alberth Ralahalu, Kepala Taman Budaya Maluku, Semy Toisutta, ikut meneteskan airmata, tatkala lagu milik rakyat Maluku itu menjadi wacana nasional."Spirit itu harus kita pegang teguh. Dari dialek hingga kata-katanya, Lagu Rasa Sayange, memang asli Maluku. Sampai di manapun, di penagdilan maupun mahkamah internasional, akan kami pertahankan. Ini ranah budaya negeri Maluku. Negeri para raja-raja," tegas dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Manuk Dadali: Melodi Legendaris yang Mengangkat Semangat dan Keindahan Budaya Sunda"

"Lagu 'Manuk Dadali' adalah lagu tradisional dari Jawa Barat yang menggambarkan simbol kekuatan dan kebanggaan. Dengan melodi y...